B. Indonesia

Pertanyaan

langkah-langkah pembelajaran untuk mengajarkan materi tentang keberagaman bahasa siswa

1 Jawaban

  • Kebahasaan Aspek kebahasaan yang harus dipelajari oleh siswa adalah segala seluk beluk tentang bahasa, meliputi kosa kata, struktur dan kaidah dalam bahasa. Sehingga di dalamnya tercakup sintaksis, semantik, morfologi dan fonologi.

    2.1.2. Keterampilan berbahasa Keteramilan berbahasa adalah keterampilan yang dimiliki oleh pemakai suatu bahasa yang meliputi keterampilan menyimak (mendengarkan), keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis.

    Adapun prinsip-prinsip yang harus diketahui dalam pembelajaran keterampilan berbahasa adalah sebagai berikut:

    a) Keterampilan menulis Pembelajaran menulis merupakan pembelajaran keterampilan penggunaan bahasa Indonesia dalam bentuk tertulis. Keterampilan menulis adalah hasil dari keterampilan mendengar, berbicara, dan membaca. Prinsip-prinsip pembelajaran menulis 1) Menulis tidak dapat dapat dipisahkan dari membaca. 2) Pembelajaran menulis adalah pembelajaran disiplin berpikir dan disiplin berbahasa. 3) Pembelajaran menulis adalah adalah pembelajaran tata tulis atau ejaan tanda baca bahasa Indonesia. 4) Pembelajaran menulis berlangsung secara berjenjang mulai dari menyalin sampai menulis ilmiah.

    b) Keterampilan berbicara Prinsip-prinsip pembelajaran berbicara: 1) Berbicara adalah komunikasi secara lisan antara pembicara dan pendengar. 2) Ada banyak tipe pembicaraan, bisa satu pendengar satu pembicara atau satu pembicara banyak pendengar (pidato). 3) Pembelajaran berbicara harus bersifat fungsional.

    c) Keterampilan mendengar Prinsip-prinsip pembelajaran mendengar: 1) Mendengar merupakan kemampuan mengidentifikasi bunyi, kata, frase dan kalimat yang diujarkan. 2) Mendengar merupakan kemampuan memahami pesan dan informasi yang disampaikan serta menyeleksi mana yang penting dan yang tidak penting. 3) Mendengarkan berhubungan erat dengan mempertahankan ingatan. 4) Mendengarkan memerlukan tahapan sesuai dengan kemampuan mengidentifikasi komponen kebahasaan yang bermakna dalam ujaran.

    d) Keterampilan membaca Prinsip-prinsip pembelajaran membaca: 1) Membaca tidak sekedar mengenal huruf dan membunyikannya tapi harus melampaui pengenalan huruf dan pembunyiannya. 2) Membaca dan menguasai bahasa serta berpikir terjadi serempak. 3) Membaca menghubungkan lambang tulis dengan ide yang ada di belakang lambang huruf serta memahaminya. Keterampilan menyimak dan keterampilan membaca merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif. Menerima informasi dari bahan bacaan dan bahan simakan. Sedangkan keterampilan berbicara dan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat produktif, yaitu menghasilkan informasi baik berupa tulisan maupun ujaran.

    Jadi, pembelajaran keterampilan berbahasa merupaakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, tidak mungkin diketahui keberhasilan membaca atau menyimak seseorang sebelum melakukan kegiatan berbicara atau menulis. Karena keterampilan menulis atau berbicara pada dasarnya menunjukkan hasil yang diperoleh dari kegiatan menyimak dan membaca.

    Apresiasi Apresiasi
    yang dimaksud di sini adalah apresiasi sastra. Ada tiga genre sastra yang harus diapresiasi. Ketiga genre itu adalah puisi, prosa dan drama. Genre sastra yang jarang diajarkan di sekolah adalah sastra drama dan sering diintegrasikan dalam pembelajaran prosa. Kecenderungan drama di sekolah dianaktirikan. Mengalami ketimpangan kajian bila dibanding genre sastra yang lain (puisi dan prosa). Terkait dengan konstruksi kognitif bahwa ketika menyebut sastra hanya terbayang prosa dan puisi. Ini merupakan pokok permasalahan pertama. Maka harus dibuat paradigma baru, dengan memasukkan drama dalam ranah pemikiran. Padahal sastra drama memiliki perbedaan dengan sastra prosa. Jadi, sebaiknya ketiga jenis sastra ini diajarkan sesuai dengan proporsi masing-masing. Dalam pembelajaran di sekolah, yang menjadi patokan adalah keterampilan berbahasa yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis sedangkan aspek kebahasaan menjadi aspek pendukung. Bukan berarti aspek kebahasaan tidak penting, justru sangat penting karena kemampuan kebahasaan akan mendukung keterampilan berbahasa. Siswa yang paham mengenai struktur sintaksis yang benar maka akan mampu menulis dan berbicara menggunakan kalimat yang efektif. Kegiatan apresiasi sastra terintegrasi dalam aspek keterampilan berbahasa. Misalnya siswa dituntut untuk bisa menyimak dan memahami pembacaan puisi. Ini berarti pembelajaran apresiasi sastra (puisi) terintegrasi dalam pembelajaran keterampilan mendengar (menyimak

Pertanyaan Lainnya